Selain pohon jati, pohon/bibit lain yang dimanfaatkan batangnya untuk bahan bangunan dan product kayu lainnya adalah Sengon. Dalam taksonomi ilmiah, pohon Sengon punyai nama Albizia Chinensis dari keluarga Fabaceae. Sengon bisa tumbuh dari daratan pantai hingga dataran tinggi (1.600 mdpl), tetapi tumbuh lebih optimal terhadap ketinggian 800 mtr. di atas permukaan laut.
Dalam pembudidayaannya, pohon/bibit Sengon bisa dikembangbiakan dengan cara pembenihan biji-bijinya. Pilihlah biji-biji sengon yang berasal dari induk pohon yang berbatang lurus tinggi serta tidak terkena hama (penyakit). Adapun biji-biji sengon yang baik untuk dijadikan bibit antara lain: kulit biji benih sengon berwarna coklat bersih, rata-rata berukuran maksimal, wujud utuh, tenggelam di dalam air, serta punyai inti lembaga yang besar.
Pembenihan / Pembibitan Sengon
Sebelum biji-biji sengon disemai, ada baiknya dilaksanakan treatment spesifik untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Rendamlah biji-biji berikut di dalam air panas (80°C) kurang lebih 20-30 menit. Setelah itu, dipindahkan ke air dingin selama sehari semalam sesudah itu ditiriskan. Benih sengon pun siap disemai di lahan persemaian.
Dalam menyemai benih pohon sengon, penentuan daerah menjadi perihal yang penting. Pilihlah wilayah yang tanahnya gembur, derajat kemiringannya kurang dari 10%, ada sumber air, serta dekat dengan wilayah penanaman lahan.
Setelah wilayah ditentukan, maka lebih dari satu peralatan mesti disiapkan, seperti benih sengon, bedeng, sarana tabur (campuran tanah dan pasir 1:1), dan alat penyiraman. Penaburan benih sengon terhadap lahan pembibitan sebaiknya dilaksanakan terhadap pagi atau sore hari kegunaan hindari penguapan akibat sinar matahari.
Tahapan Penyapihan Bibit Sengon
Setelah berumur 10 hari, bibit sengon bakal jadi berkecambah. Langkah berikutnya adalah melakukan proses penyapihan, yaitu memindahkan kecambah ke sarana polibag. Dalam polybag diisi tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 untuk meningkatkan fertilasi tanah. Ketika tetap berada di dalam sarana polybag, ada lebih dari satu aktivitas yang mesti dilaksanakan, antara lain: penyiraman, pemupukan, penyiangan, dan seleksi bibit yang kurang bermutu.
Pemindahan Bibit Sengon ke Lahan Perkebunan
Setelah berumur kurang lebih 6 bulanan, di mana bibit pohon telah capai ketinggian 60-100cm, maka siap dipindahkan ke lahan perkebunan. Buatlah lobang tanam berukuran 30cm x 30cm dengan kedalaman 30-40cm.
Jarak antar pohon sengon diupayakan kurang lebih 3 meter, baik jarak berderet maupun antar jarak ke samping. Jadi di dalam lahan 1 hektar, ada kurang lebih 1.100 pohon sengon. Beberapa petani menanam pohon sengon dengan jarak lebih rapat, tetapi sesudah bakal dewasa, pohon sengon ditebang selang-seling (penjarangan) untuk perkembangan yang maksimal.
Kegiatan Pemeliharaan Pohon Sengon
Setelah proses pemindahan selesai, maka selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan. Kegiatan-kegiatan perawatan pohon sengon terhadap lahan perkebunan meliputi penyulaman (mengganti pohon/bibit yang rusak), penyiangan (pembersihan rumput dan gulma), pendagiran (penggemburan tanah di kurang lebih pohon), pemupukan, pemangkasan cabang-cabang yang tidak berguna, dan penjarangan (penebangan pohon sengon yang tumbuh terlalu rapat).
Pemanenan Pohon Sengon
Pohon sengon bisa dipanen terhadap usia 5 tahunan. Harga satu batang pohon sengon yang siap panen berkisar 300ribu hingga 500ribu rupiah. Maka terkecuali di dalam satu hektar terdapat 1.000 batang pohon, bermakna tiap tiap lima tahun sekali bisa memberikan hasil kurang lebih 300-500jutaan rupiah. Demikian sekilas tentang bisnis bidang pertanian “si pohon sengon”, semoga berfaedah untuk anda.
0 comments:
Post a Comment